MUMBULASARI, Radar Jember – PT Perkebunan Nusantara XII PTPN XII berbagi kebahagiaan bersama orang anak yatim piatu dan jompo kurang mampu yang berada di sekitar unit kerja PTPN XII yang tersebar di 9 kabupaten di Jawa Timur, senilai total 202 juta. Kegiatan PTPN XII Berbagi ini digelar rutin tiap tahun oleh PTPN XII dalam rangka peringatan bulan suci Ramadan. Kegiatan PTPN XII berbagi ini bukan pertama kalinya dilakukan. Terhitung baru-baru ini sejumlah bantuan disalurkan oleh PTPN XII mulai dari bantuan satu ton oksigen pada program Pelayanan Oksigen Gratis oleh Pemerintah Provinsi Pemprov Jawa Timur, bantuan penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, bantuan pembangunan masjid di sekitar unit kerja, bantuan alat bantu jalan kepada para penyandang disabilitas, hingga renovasi bangunan sekolah dan bantuan sarana pendidikan lainnya. Kegiatan sosial tersebut meluas hingga masyarakat sekitar Kebun Mumbulsari Jember. Hal ini dibenarkan oleh SEVP Operation PTPN XII Ir Yualianto. “Ini memang agenda tahunan kami, sebagai bentuk kebersamaan, dari tujuan program TJSL PTPN XII Kebun Mumbul,†kata SEVP Operation PTPN XII Ir Yualianto. Menurutnya, kepedulian sosial dari PTPN mana pun untuk masyarakat harus dibuktikan dengan kegiatan yang bermanfaat. Sebagaimana yang dilakukan oleh PTPN XII di Kebun Mumbul dalam agenda sosial yang dihadiri oleh para petinggi bersama sejumlah anak yatim dan jompo. Setelah pembagian sembako dan santunan usai, kegiatan sosial PTPN XII ini berlanjut dengan pembagian sejumlah peralatan kerja untuk karyawan tebu. Mereka disediakan alat klentek tebu untuk 600 orang. “Kami juga memberikan peralatan kerja untuk membantu produktivitas kinerja mereka. Kalau alat-alatnya mendukung, otomatis kerjaannya aman,†jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember. Pemberian bantuan alat kerja tebu senilai Rp 25 juta tersebut juga tidak kalah meriah dengan pemberian sembako untuk jompo dan anak yatim. Para karyawan menunjukkan ekspresi bahagia ketika menerima sejumlah peralatan kerja dari PTPN XII. “Mereka senang sekali, karena alat-alatnya baru. Semoga kinerjanya bisa mendatangkan kebahagiaan juga nantinya,†tuturnya. Yulianto menambahkan, kegiatan tebar kebahagiaan tersebut merupakan hasil kolaborasi dari beberapa instansi yang konsentrasi di perkebunan. “Banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan sosial ini. Di antaranya Kebun Mumbul dan Kormenbun Wilayah Jember, BOM PTPN XII, Bagian Sekretaris Perusahaan Subbagian Komunikasi Perusahaan dan PKBL, Program TJSL tahun 2022 PTPN XII,†pungkasnya. Sebanyak 200 juta lebih telah terkirim untuk program TJSL 2022 se-wilayah PTPN XII kebun se-Banyuwangi, Jember, dan Malang agar dipergunakan bantuan jompo dan yatim, serta bagi-bagi peralatan. ika/mg4/c2/nur MUMBULASARI, Radar Jember – PT Perkebunan Nusantara XII PTPN XII berbagi kebahagiaan bersama orang anak yatim piatu dan jompo kurang mampu yang berada di sekitar unit kerja PTPN XII yang tersebar di 9 kabupaten di Jawa Timur, senilai total 202 juta. Kegiatan PTPN XII Berbagi ini digelar rutin tiap tahun oleh PTPN XII dalam rangka peringatan bulan suci Ramadan. Kegiatan PTPN XII berbagi ini bukan pertama kalinya dilakukan. Terhitung baru-baru ini sejumlah bantuan disalurkan oleh PTPN XII mulai dari bantuan satu ton oksigen pada program Pelayanan Oksigen Gratis oleh Pemerintah Provinsi Pemprov Jawa Timur, bantuan penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, bantuan pembangunan masjid di sekitar unit kerja, bantuan alat bantu jalan kepada para penyandang disabilitas, hingga renovasi bangunan sekolah dan bantuan sarana pendidikan lainnya. Kegiatan sosial tersebut meluas hingga masyarakat sekitar Kebun Mumbulsari Jember. Hal ini dibenarkan oleh SEVP Operation PTPN XII Ir Yualianto. “Ini memang agenda tahunan kami, sebagai bentuk kebersamaan, dari tujuan program TJSL PTPN XII Kebun Mumbul,†kata SEVP Operation PTPN XII Ir Yualianto. Menurutnya, kepedulian sosial dari PTPN mana pun untuk masyarakat harus dibuktikan dengan kegiatan yang bermanfaat. Sebagaimana yang dilakukan oleh PTPN XII di Kebun Mumbul dalam agenda sosial yang dihadiri oleh para petinggi bersama sejumlah anak yatim dan jompo. Setelah pembagian sembako dan santunan usai, kegiatan sosial PTPN XII ini berlanjut dengan pembagian sejumlah peralatan kerja untuk karyawan tebu. Mereka disediakan alat klentek tebu untuk 600 orang. “Kami juga memberikan peralatan kerja untuk membantu produktivitas kinerja mereka. Kalau alat-alatnya mendukung, otomatis kerjaannya aman,†jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember. Pemberian bantuan alat kerja tebu senilai Rp 25 juta tersebut juga tidak kalah meriah dengan pemberian sembako untuk jompo dan anak yatim. Para karyawan menunjukkan ekspresi bahagia ketika menerima sejumlah peralatan kerja dari PTPN XII. “Mereka senang sekali, karena alat-alatnya baru. Semoga kinerjanya bisa mendatangkan kebahagiaan juga nantinya,†tuturnya. Yulianto menambahkan, kegiatan tebar kebahagiaan tersebut merupakan hasil kolaborasi dari beberapa instansi yang konsentrasi di perkebunan. “Banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan sosial ini. Di antaranya Kebun Mumbul dan Kormenbun Wilayah Jember, BOM PTPN XII, Bagian Sekretaris Perusahaan Subbagian Komunikasi Perusahaan dan PKBL, Program TJSL tahun 2022 PTPN XII,†pungkasnya. Sebanyak 200 juta lebih telah terkirim untuk program TJSL 2022 se-wilayah PTPN XII kebun se-Banyuwangi, Jember, dan Malang agar dipergunakan bantuan jompo dan yatim, serta bagi-bagi peralatan. ika/mg4/c2/nur MUMBULASARI, Radar Jember – PT Perkebunan Nusantara XII PTPN XII berbagi kebahagiaan bersama orang anak yatim piatu dan jompo kurang mampu yang berada di sekitar unit kerja PTPN XII yang tersebar di 9 kabupaten di Jawa Timur, senilai total 202 juta. Kegiatan PTPN XII Berbagi ini digelar rutin tiap tahun oleh PTPN XII dalam rangka peringatan bulan suci Ramadan. Kegiatan PTPN XII berbagi ini bukan pertama kalinya dilakukan. Terhitung baru-baru ini sejumlah bantuan disalurkan oleh PTPN XII mulai dari bantuan satu ton oksigen pada program Pelayanan Oksigen Gratis oleh Pemerintah Provinsi Pemprov Jawa Timur, bantuan penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, bantuan pembangunan masjid di sekitar unit kerja, bantuan alat bantu jalan kepada para penyandang disabilitas, hingga renovasi bangunan sekolah dan bantuan sarana pendidikan lainnya. Kegiatan sosial tersebut meluas hingga masyarakat sekitar Kebun Mumbulsari Jember. Hal ini dibenarkan oleh SEVP Operation PTPN XII Ir Yualianto. “Ini memang agenda tahunan kami, sebagai bentuk kebersamaan, dari tujuan program TJSL PTPN XII Kebun Mumbul,†kata SEVP Operation PTPN XII Ir Yualianto. Menurutnya, kepedulian sosial dari PTPN mana pun untuk masyarakat harus dibuktikan dengan kegiatan yang bermanfaat. Sebagaimana yang dilakukan oleh PTPN XII di Kebun Mumbul dalam agenda sosial yang dihadiri oleh para petinggi bersama sejumlah anak yatim dan jompo. Setelah pembagian sembako dan santunan usai, kegiatan sosial PTPN XII ini berlanjut dengan pembagian sejumlah peralatan kerja untuk karyawan tebu. Mereka disediakan alat klentek tebu untuk 600 orang. “Kami juga memberikan peralatan kerja untuk membantu produktivitas kinerja mereka. Kalau alat-alatnya mendukung, otomatis kerjaannya aman,†jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember. Pemberian bantuan alat kerja tebu senilai Rp 25 juta tersebut juga tidak kalah meriah dengan pemberian sembako untuk jompo dan anak yatim. Para karyawan menunjukkan ekspresi bahagia ketika menerima sejumlah peralatan kerja dari PTPN XII. “Mereka senang sekali, karena alat-alatnya baru. Semoga kinerjanya bisa mendatangkan kebahagiaan juga nantinya,†tuturnya. Yulianto menambahkan, kegiatan tebar kebahagiaan tersebut merupakan hasil kolaborasi dari beberapa instansi yang konsentrasi di perkebunan. “Banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan sosial ini. Di antaranya Kebun Mumbul dan Kormenbun Wilayah Jember, BOM PTPN XII, Bagian Sekretaris Perusahaan Subbagian Komunikasi Perusahaan dan PKBL, Program TJSL tahun 2022 PTPN XII,†pungkasnya. Sebanyak 200 juta lebih telah terkirim untuk program TJSL 2022 se-wilayah PTPN XII kebun se-Banyuwangi, Jember, dan Malang agar dipergunakan bantuan jompo dan yatim, serta bagi-bagi peralatan. ika/mg4/c2/nur
Sertamendirikan 38 Posko Tanggap Covid-19 di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Baca Juga : Petrokimia Gresik Pastikan Distribusi Pupuk Tak Terimbas PSBB Sementara sejak Maret hingga April 2020, Petrokimia Gresik telah menggelontorkan dana Rp7,9 miliar untuk bantuan sektor kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan hingga pertanian di 20JEMBER, – MASYARAKAT Jember umumnya tidak banyak yang tahu mengenai sejarah awal mula Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas perkebunan Nusantara PTPN XII Jember. Sekilas memang terlihat seperti bangunan kuno peninggalan Belanda, namun siapa sangka ternyata di gedung yang sebelumnya bernama NV Landbouw Maatschappij Oud Djember LMOD itulah pusat tembakau terbaik nomor 2 di dunia pada jamannya. Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejarah terbentuknya Kabupaten Jember tidak terlepas dari penjajah belanda yang mampir di Jember dengan mendirikan perkebunan-perkebunan. Dimulai dari tanam paksa di era VOC pada tahun 1700-an, lalu era perusahaan perkebunan belanda terutama LMOD milik George Van Birnie di era 1859. Perusahaan tersebut bergerak dibidang tembakau na-oogst. Dari sinilah kemudian Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik nomor 2 di dunia setelah kuba. “Pada 1909 LMOD melebarkan sayap ke komoditi kopi, coklat, karet, dan lain sebagainnya,” terang Hasti yang juga mengutip dari panduan guiding Tamasya Angkutan Wisata Jember. Dia melanjutkan, NV-LMOD awalnya merupakan salah satu perusahaan perkebunan pada masa Kolonial Belanda, dengan luas kebun yang tersebar diseluruh tapal kuda. Demikian, pasca dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, unit-unit usaha kopi, karet, kakao LMOD saat ini dikelola oleh PTPN XII. “Sementara unit-unit tembakaunya sendiri dikelola terpisah oleh PTPN X,” tuturnya. Hasti juga menceritakan, sejarah NV-LMODsendiri didirikan pada 21 Oktober 1859, sejak saat itu dikenal dengan sentra perkebunan tembakau besoeki Na oogst yang terkenal di pasaran internasional. “Karena melihat potensi perkebunan yang cukup menjanjikan itulah mereka melakukan pelebaran perkebunan dengan merambah ke kakao dan karet,” ungkapnya. Selain kantor PTPN XII, ada Café Rollas yang juga bangunan kuno. “Di atap bangunan masih terlihat penunjuk arah angin yang berupa burung jago,” terangnya. Dia melanjutkan, warisan perkebunan tersebut di satu sisi meninggalkan dampak positif, karena pada masanya perkebunan Indonesia pernah menjadi penghasil tembakau nomor 2 di dunia setelah kuba, kemudian penghasil karet terbaik no 1 di dunia. “Dan itu semu berasal dari perkebunan Glantangan di Jember,†pungkasnya. Jurnalis mg6 Fotografer Achmad Faiz Editor Dwi Siswanto JEMBER, – MASYARAKAT Jember umumnya tidak banyak yang tahu mengenai sejarah awal mula Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas perkebunan Nusantara PTPN XII Jember. Sekilas memang terlihat seperti bangunan kuno peninggalan Belanda, namun siapa sangka ternyata di gedung yang sebelumnya bernama NV Landbouw Maatschappij Oud Djember LMOD itulah pusat tembakau terbaik nomor 2 di dunia pada jamannya. Baca Juga Kantor Perkebunan Berasa Berada di Masa Sebelum Merdeka Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejarah terbentuknya Kabupaten Jember tidak terlepas dari penjajah belanda yang mampir di Jember dengan mendirikan perkebunan-perkebunan. Dimulai dari tanam paksa di era VOC pada tahun 1700-an, lalu era perusahaan perkebunan belanda terutama LMOD milik George Van Birnie di era 1859. Perusahaan tersebut bergerak dibidang tembakau na-oogst. Dari sinilah kemudian Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik nomor 2 di dunia setelah kuba. “Pada 1909 LMOD melebarkan sayap ke komoditi kopi, coklat, karet, dan lain sebagainnya,” terang Hasti yang juga mengutip dari panduan guiding Tamasya Angkutan Wisata Jember. Dia melanjutkan, NV-LMOD awalnya merupakan salah satu perusahaan perkebunan pada masa Kolonial Belanda, dengan luas kebun yang tersebar diseluruh tapal kuda. Demikian, pasca dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, unit-unit usaha kopi, karet, kakao LMOD saat ini dikelola oleh PTPN XII. “Sementara unit-unit tembakaunya sendiri dikelola terpisah oleh PTPN X,” tuturnya. Hasti juga menceritakan, sejarah NV-LMODsendiri didirikan pada 21 Oktober 1859, sejak saat itu dikenal dengan sentra perkebunan tembakau besoeki Na oogst yang terkenal di pasaran internasional. “Karena melihat potensi perkebunan yang cukup menjanjikan itulah mereka melakukan pelebaran perkebunan dengan merambah ke kakao dan karet,” ungkapnya. Selain kantor PTPN XII, ada Café Rollas yang juga bangunan kuno. “Di atap bangunan masih terlihat penunjuk arah angin yang berupa burung jago,” terangnya. Dia melanjutkan, warisan perkebunan tersebut di satu sisi meninggalkan dampak positif, karena pada masanya perkebunan Indonesia pernah menjadi penghasil tembakau nomor 2 di dunia setelah kuba, kemudian penghasil karet terbaik no 1 di dunia. “Dan itu semu berasal dari perkebunan Glantangan di Jember,†pungkasnya. Jurnalis mg6 Fotografer Achmad Faiz Editor Dwi Siswanto JEMBER, – MASYARAKAT Jember umumnya tidak banyak yang tahu mengenai sejarah awal mula Kantor Perwakilan Perseroan Terbatas perkebunan Nusantara PTPN XII Jember. Sekilas memang terlihat seperti bangunan kuno peninggalan Belanda, namun siapa sangka ternyata di gedung yang sebelumnya bernama NV Landbouw Maatschappij Oud Djember LMOD itulah pusat tembakau terbaik nomor 2 di dunia pada jamannya. Baca Juga Kantor Perkebunan Berasa Berada di Masa Sebelum Merdeka Pemandu Wisata Jember, Hasti Utami menjelaskan, sejarah terbentuknya Kabupaten Jember tidak terlepas dari penjajah belanda yang mampir di Jember dengan mendirikan perkebunan-perkebunan. Dimulai dari tanam paksa di era VOC pada tahun 1700-an, lalu era perusahaan perkebunan belanda terutama LMOD milik George Van Birnie di era 1859. Perusahaan tersebut bergerak dibidang tembakau na-oogst. Dari sinilah kemudian Jember dikenal sebagai penghasil tembakau terbaik nomor 2 di dunia setelah kuba. “Pada 1909 LMOD melebarkan sayap ke komoditi kopi, coklat, karet, dan lain sebagainnya,” terang Hasti yang juga mengutip dari panduan guiding Tamasya Angkutan Wisata Jember. Dia melanjutkan, NV-LMOD awalnya merupakan salah satu perusahaan perkebunan pada masa Kolonial Belanda, dengan luas kebun yang tersebar diseluruh tapal kuda. Demikian, pasca dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia, unit-unit usaha kopi, karet, kakao LMOD saat ini dikelola oleh PTPN XII. “Sementara unit-unit tembakaunya sendiri dikelola terpisah oleh PTPN X,” tuturnya. Hasti juga menceritakan, sejarah NV-LMODsendiri didirikan pada 21 Oktober 1859, sejak saat itu dikenal dengan sentra perkebunan tembakau besoeki Na oogst yang terkenal di pasaran internasional. “Karena melihat potensi perkebunan yang cukup menjanjikan itulah mereka melakukan pelebaran perkebunan dengan merambah ke kakao dan karet,” ungkapnya. Selain kantor PTPN XII, ada Café Rollas yang juga bangunan kuno. “Di atap bangunan masih terlihat penunjuk arah angin yang berupa burung jago,” terangnya. Dia melanjutkan, warisan perkebunan tersebut di satu sisi meninggalkan dampak positif, karena pada masanya perkebunan Indonesia pernah menjadi penghasil tembakau nomor 2 di dunia setelah kuba, kemudian penghasil karet terbaik no 1 di dunia. “Dan itu semu berasal dari perkebunan Glantangan di Jember,†pungkasnya. Jurnalis mg6 Fotografer Achmad Faiz Editor Dwi Siswanto
Jember, Jawa Timur ANTARA - PT Perkebunan Nusantara XII menjalin sinergi dengan Kejaksaan Negeri Jember dalam penanganan masalah hukum perdata dan tata usaha negara PTUN dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman di Kantor PTPN XII Perwakilan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu. Penandatanganan nota kesepahaman itu dihadiri seluruh manajer kebun wilayah Jember PTPN XII, di antaranya manajer Kebun Gunung Gumitir, Sumber Tengah, Silosanen, Kotta Blater, Kalisanen, Mumbul, Renteng, dengan Kepala Kejaksaan Negeri Jember I Nyoman Sucitrawan. "PTPN XII memiliki lahan yang dikelola seluas 80 ribu hektare dan tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Timur, paling luas berada di Kabupaten Jember dan Banyuwangi," kata Koordinator Manajer Kebun Wilayah Jember PTPN XII Danang Joko Prasetyo dalam keterangannya di Jember. Menurutnya, MoU tersebut bertujuan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para manajer kebun wilayah Jember dalam rangka mengelola aset negara, menyelesaikan masalah hukum perdata dan tata usaha negara, serta meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan yang dapat menimbulkan permasalahan hukum. "Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dengan kejaksaan negeri setempat untuk melindungi aset negara tersebut," tuturnya. Kepala Kejari Jember I Nyoman Sucitrawan menjelaskan bahwa secara historis kejari memiliki kewenangan dalam rangka pelaksanaan fungsi bidang perdata dan tata usaha negara. "Keberadaan fungsi tersebut karena merupakan keperluan bagi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan saat itu. Sesuai fungsi kejaksaan, jaksa pengacara negara berwenang mendampingi pemerintah dalam permasalahan-permasalahan hukum," katanya. Ia menjelaskan jaksa pengacara negara juga memiliki peran untuk menjaga aset negara, seperti aset milik PTPN XII, serta dapat memberikan bantuan pendampingan hukum atas proses bisnis yang dilakukan oleh PTPN XII. "Hasil dari MoU itu nantinya Kejari Jember dapat memberikan bantuan hukum, yakni dengan memberikan tugas jaksa pengacara negara dalam perkara perdata maupun tata usaha negara," ujarnya. Menurutnya, keberadaan jaksa pengacara negara untuk mewakili manajer kebun berdasarkan surat kuasa khusus dan dapat memberikan pertimbangan hukum, serta sebagai mediator atau fasilitator dalam hal terjadi sengketa. *vnek72t. 245 218 446 496 362 201 126 440 428